Gugus Depan 06 009- 06 010 Pangkalan SMP Negeri 1 Nubatukan menggelar aksi kemanusian untuk membantu biaya pengobatan Meiya Chatlin Witak, Siswi SMP Negeri 1 Nubatukan, korban penyiraman air keras. Kegiatan ini berlangsung pada 20-21 Oktober 2024.
Koordinator
aksi peduli Meiya, Maria Bernadete Puhugelong S.Kom, ketika ditemui di ruang
kerja menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan selama dua hari, diikuti oleh para
siswa dan pembina Gudep SMP Negeri 1 Nubatukan. Hari pertama diikuti oleh 58
siswa dan 16 pendamping, bertempat di beberapa lokasi strategis yakni Pasar
Pada, pantai SGB Bungsu, depan Gereja Solafide, dan Simpang Lima Wangatoa.
Untuk hari kedua, kegiatan ini diikuti 33 siswa dan 7 pendamping, dan fokus ke
pengunjung Pasar Pada dan Pasar TPI.
Beliau
juga menjelaskan bahwa di hari pertama, donasi yang berhasil dikumpulkan sejumlah
Rp.6.266.00 dan untuk hari kedua sjumlah Rp.6.355.500 sehingga jumlah
keseluruhan donasi yang didapatkan dari aksi ini adalah senilai Rp.12.621.500. Ia
juga berharap agar semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk membantu
meringankan biaya pengobatan anak Meiya. “Kami berencana akan berkoordinasi
dengan pihak keluarga untuk membuatkan rekening pribadi atas nama Meiya,
sehingga hasil dari aksi ini akan dikirim langsung ke rekeningnya.” Semoga
Meiya cepat sembuh, tutupnya.
Selain
oleh Gudep 06 009- 06 010 pangkalan SMP Negeri 1 Nubatukan, kegiatan serupa juga
dilakukan oleh berbagai kalangan di beberapa tempat di Kota Lewoleba. Ini menunjukkan
rasa empati yang besar terhadap Meiya, yang saat ini dirujuk untuk menjalani
perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), Sangla, Denpasar, Bali. Lebih dari
itu, hal ini kembali mengingatkan kepada kita semua, bahwa nilai-nilai luhur
Pancasila harus tetap hidup dan tidak boleh punah digerus perkembangan zaman.
0 Komentar